Senin, 20 Juni 2016

Sandi Uno Seperti Langkah Jokowi Sering Blusukan Dengan Warga

Sudah 132 hari keliling Jakarta memperkenalkan diri sebagai bakal Calon Gubernur DKI Jakarta Sandi Uno. Selama itu pula, survei popularitas dan elektabilitas terus merangkak naik.
Survei internal terhadap elektabilitas Sandi menyebut pada bulan Januari, elektabilitasnya masih nol. Namun, tiap bulan angka elektabilitas ini meningkat secara signifikan hingga terakhir pada Mei kemarin, elektabilitas Sandiaga menyentuh angka 7.
Jika dibandingkan dengan petahana Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, tentu angka ini sangat jauh.
Survei yang dilakukan pada awal Juni oleh Manilka Research and Consulting menunjukkan bahwa elektabilitas Ahok mencapai 49,3 persen, jauh di atas Sandiaga yang hanya 2,5 persen.
Namun, tetap saja pencapaian ini layak diperhitungkan. Dengan latar belakang sebagai pengusaha, tak mudah memperebutkan panggung politik dengan pejabat dan tokoh lain.
Cara yang dipilih Sandi untuk mendongkrak elektabilitas pun tak sulit. Ia meniru Joko Widodo yang memenangkan Jakarta pada 2012 silam dengan elektabilitas awal yang rendah. Yaitu blusukan dari kampung ke kampung.
"Untuk dapat memahami secara nyata permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Jakarta, pemimpin harus terjun langsung dan mendekatkan diri dengan warganya."
"Blusukan, yang dipopulerkan oleh Presiden Jokowi, merupakan metode yang paling efektif dalam menangkap dan memahami permasalahan warga sehari-hari," kata Sandiaga di Jakarta Pusat, Senin (20/6/2016).
Tercatat sejak memulai sosialisasi pada Februari lalu, Sandiaga telah mengunjungi 105 dari 269 kelurahan di Jakarta. Jumlah ini terus bertambah dengan target menyelesaikan 269 kelurahan sebelum Gerindra mengumumkan bakal calon terpilih yang akan diusung.
Terhitung, Sandiaga dalam waktu sehari bisa mengunjungi tujuh titik sekaligus. Fokus daerah pemilihannya pun terpetakan dengan baik. Sandiaga menyambangi daerah pemenangan Jokowi-Ahok untuk membidik pendukung Ahok yang menurutnya mulai ragu.
Jabatannya sebagai Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APSI) juga mendorong Sandi untuk mengunjungi pasar-pasar tradisional dan menyapa para pedagang.
Kemudian melalui Setara Foundation, Sandiaga mengadakan pelatihan bagi para pedagang UMKM di kampung-kampung. Pengalaman Sandiaga di dunia usaha menjadi nilai jual terbesarnya.
Alih-alih membicarakan masalah akut Jakarta seperti banjir, macet, dan sampah, Sandiaga lebih banyak menekankan pada masalah kesejahteraan seperti harga bahan pokok dan ketersediaan lapangan pekerjaan.
Sandiaga selalu membanggakan pengalamannya mendirikan perusahan dari tiga karyawan hingga kini mempekerjakan 50.000 karyawan. Begitu pula dengan harga bahan pokok.
Sandiaga mengaku paham betul permasalahan selama ini adalah rantai distribusi dan kurangnya pasokan.
"Ke depan, Insya Allah kalau saya diberi amanah sebagai gubernur, harga bahan pokok bisa terkendali dan terjangkau," ujarnya.
Selain blusukan, memasang iklan di televisi dan mengembangkan basis relawan juga menjadi cara Sandiaga meningkatkan popularitas. Sandiaga kini memiliki 20 relawan di berbagai daerah di Jakarta yang bertugas mensosialisasikan visi dan misinya.
Pesan terakhir Prabowo ke Sandiaga adalah memperbanyak relawan. Bagi Sandiaga, apa yang dilakukannya sudah tepat sesuai keinginan Prabowo. Ia pun optimistis tak lama lagi namanyalah yang akan diumumkan oleh Gerindra sebagai calon yang akan diusung dalam Pilkada DKI.
"Pak Prabowo akan memilih yang dekat dengan rakyat."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar