Calon Gubernur DKI Jakarta dari Politisi Partai Gerindra Sandi Uno menyebut Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memiliki insting politik positif terhadap dirinya dalam kontestasi pilkada serentak 2017.
"Saya awalnya tidak yakin juga maju. Tapi saya ingat percakapan awal saya dengan pak Prabowo, beliau bilang insting politiknya sama dengan insting politik tahun 2012 ketika beliau memutuskan mendukung pak Jokowi sebagai calon Gubernur DKI Jakarta," ujar Sandiaga Uno di Jakarta, Jumat (15/7/2016).
Pada 2012, Gerindra bersama dengan PDI Perjuangan bersama-sama mengusung Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Kala itu Jokowi dan Ahok terpilih memimpin ibu kota.
Sandiaga mengaku selama enam bulan terakhir diminta Prabowo untuk terus melebarkan sayap relawan dengan cara turun ke konstituen. Sebagai wujud ikhtiar dan loyalitas terhadap partai, Sandiaga mengaku telah terjun menyapa konstituen di 240 kelurahan dari total 267 kelurahan yang ada di seluruh DKI Jakarta.
Sementara itu sejauh ini Gerindra telah mengerucutkan tiga nama yang berpeluang diusung sebagai calon Gubernur DKI Jakarta dalam pilkada serentak 2017 yakni Sandiaga Uno, Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Syamsuddin serta pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra.
Sandiaga mengaku akan patuh terhadap apapun keputusan Prabowo Subianto nantinya. Dia meyakini segala ikhtiar yang dilakukannya selama ini tidak akan sia-sia sekalipun tidak dipilih Gerindra sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.
Sandiaga juga menyampaikan bahwa pencalonannya sebagai Gubernur DKI Jakarta bukan lah harga mati. Terbuka kemungkinan dirinya diusung sebagai calon Wakil Gubernur DKI Jakarta oleh Gerindra. "Mandat saya memang untuk DKI satu, tapi realita seperti apa itu biar pimpinan partai yang menentukan. Saya siap, nomor satu bukan harga mati," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar