Sabtu, 04 Juni 2016

Sandi Uno, Korban PHK yang Kini Siap Bersaing untuk Kursi DKI 1

Kursi Gubernur DKI Jakarta rupanya menarik sejumlah orang untuk mendudukinya. Mulai dari politisi, artis hingga pengusaha berlomba-lomba menarik dukungan masyarakat untuk memenangkan perlombaan Pilkada DKI Jakarta yang akan berlangsung 2017 mendatang.
Tak terkecuali bagi pengusaha muda kaya nan sukses, Sandiaga Salahuddin Uno. Pria berusia 47 tahun ini belakangan gencar terjun ke masyarakat untuk mensosialisasikan programnya menuju DKI 1. Ia sendiri menceritakan alasannya mengapa berhasrat sekali menjadi pemimpin Jakarta.
“Saya dapat saran dari pak Prabowo Subianto (ketua DPP Gerindra) untuk maju. Setelah saya pikir-pikir kenapa saya selama ini kurang berperan di masyarakat. Hal itulah yang membuat saya untuk membenahi kota ini mulai dari level bawah (rakyat kecil),” kata Sandiaga saat berbincang di Jakarta beberapa waktu lalu.
Hampir setiap hari Sandiaga turun ke masyarakat kecil di pelosok Jakarta untuk mensosialisasikan programnya. Panas terik dan hujan ia lawan demi mendengarkan aspirasi masyarakat.
“Kalau kita ga ketemu mereka (rakyat kecil)n kita ga tahu apa yang terjadi. Dengan bertemu, aspirasi didengar lalu dipikirkan bagaimana cara memperbaikinya. Ternyata ya ujung-ujungnya mereka perlu penghasilan. Karena saya lama bergelut di bidang usaha, ya saya berikan bantuan bagaimana cara mengelola usaha yang baik dan benar,” katanya.
Salah satunya, Sandiaga juga pernah bertemu dengan masyarakat di pinggiran Tanjung Priok yang dikenal memiliki permasalahan ekonomi dan tingkat kriminalitas yang tinggi. Ia pun bertemu langsung dengan Sabri Saiman, tokoh masyarakat Tanjung Priok yang mengerti benar permasalahan di daerahnya.
“Saya diminta untuk lebih bijak dan peka terhadap masyarakat,” ujar pria yang akrab disapa Sandi ini.
Sandiga paham betul, permasalahan yang terjadi di ibu kota sebagaian besar dipicu permasalahan perut. Tindak pidana kriminalitas jalanan justru dapat dihindari salah satunya dengan pemberian bantuan modal kerja. Salah satunya dengan memberikan pendampingan kewirausahaan kepada para narapidana yang mendekam di dalam penjara.
Beberapa waktu lalu, Sandiaga memberikan pendampingan kewirausahawan kepada para napi di LP Cipinang. Dalam kegiatan itu, Sandi berbagai pengalaman usaha dan tipsnya untuk sejumlah tahanan kasus narkoba itu.
“Saya ajarkan bagaimana cara mereka untuk bangkit dari keterpurukan. Salah satunya dengan memberikan motivasi dan penambahan skill bekerja agar kedepannya mereka tak menjadi pelaku kejahatan jika sudah berad di masyarakat,” ujarnya.
Sandiaga S Uno kunjungan ke Jalan Cendrawasih. (Foto: Dwi Haryanto/Kriminalitas.com)
Berulang Kali Gagal
Kesulitan acapkali memberikan pelajaran berharga pada setiap orang. Namun itu dulu, kegagalan sudah menjadi pelajaran bagi pengusaha muda yang kini mempekerjakan 50 ribu lebih karyawan
“Saya di PHK tahun 1997 oleh perusahaan yang memperkerjakan saya,” kata Sandi.
Kejadian PHK (pemutusan hubungan kerja) yang menimpanya sungguh bukan sesuatu yang bisa disikapi biasa saja. Apalagi, saat peristiwa itu, ia memiliki bayi kecil. Artinya ia membutuhkan uang yang cukup besar untuk menghidupi keluarga dengan anaknya.
Tetapi PHK menjadikan Sandiaga tak berputus asa. Justru dari keterpurukan tersebut ia mulai bangkit. Menjadi konsultan keuangan, lalu merambah peluang bisnis yang lainnya. Dia mengaku banyak belajar dari pendiri perusahaan Kentucky Fried Chicken, Kolonel Sanders.
“Dulu dia sampai ribuan kali membuat daging ayam. Kalau dia tak mencobanya sampai ribuan kali, mungkin kita tak bisa lagi menikmati ayam KFC,” katanya.
“Alhamdulillah saat ini lebih dari 50 ribu karyawan sudah bergabung dalam perusahaan yang saya kelola,” jelasnya.
Meski sudah sukses dan punya uang, Sandiaga tak lantas berperilaku mewah dan borjuis. Pembawannya tetap kalem dan merakyat. Ia tetap menerapkan pola hidup sederhana dalam kehidupan sehari-harinya. Sebut saja, untuk urusan makanan dan buah-buahan, istrinya, Nur Asia, tetap berbelanja di pasar tradisional.
Sandiaga berprinsip bahwa hidup itu harus disyukuri apapun yang terjadi. Karena sesungguhnya Allah sudah menetapkan jalan hidup setiap manusia. Tugas setiap manusia adalah menjalaninya sebaik mungkin.
Sandi merupakan penyandang gelar MBA dari The George Washington University itu kini tercatat sebagai orang terkaya ke-63 di Indonesia versi Globe Asia. Kekayaannya USD 245 juta.
Sandimenyatakan tak disiapkan untuk menjadi pebisnis oleh orang tuanya. ”Orang tua lebih suka saya bekerja di perusahaan, tidak terjun langsung menjadi wirausaha,” ujar pria penggemar basket itu.
Karena itulah, dia tak berpikir menjadi pengusaha seperti yang telah dilakoni selama satu dekade ini. ”Saya ini pengusaha kecelakaan,” katanya, seraya tertawa.
Balon Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno di booth 'Teman Ahok'. (Kanugrahan/Kriminalitas.com)
Ahir Pekan Bersama Keluarga
Sandi mengaku, biasanya menjadikan Sabtu-Minggu sebagai hari untuk keluarga. Itu pun sangat terbatas. “Saya paling suka ke Senayan. Pasti Sabtu olahraga bareng keluarga di sana. Pagi lari, agak siang sedikit pukul-pukul bola, golf,” ceritanya.
Kemudian, biasanya mereka sekeluarga jalan-jalan ke mal. “Sebenarnya, saya paling nggak suka ke mal. Tapi, ya sedikit menyenangkan anaklah,” kata Sandi yang mengaku tak tertarik terjun ke dunia politik.
Sandi lantas tertawa mengingat polah lucu sang anak itu. “Jujur, saya selalu ingin ada di samping mereka. Saya ingin memberikan yang terbaik,” tambahnya dengan mimik serius.
Karena itu, Sandi kerap berangan-angan bahwa sehari itu bukan 24 jam. “Seandainya sehari itu ditambah empat jam saja, tambahan empat jam tersebut akan saya habiskan bersama keluarga,” tegasnya.
Dimata sang anak, Aneesha Uno (19) perempuan berusia 19 tahun ini mengaku sempat ragu dengan niat ayahnya maju sebagai calon gubernur dalam Pilkada Jakarta.
“Kan pap tidak memiliki latarbelakang politik sedikit pun,” kata sang anak ketika ditemui dalam salah satu kegiatan keluarganya.
Anneesha melihat Sandiaga bekerja keras untuk mempelajari politik dan juga permasalahan di Jakarta.Mulai dari persoalan pasar, harga barang-barang, perumahan di Jakarta dan lainnya.
“Ternyata lama kelamaan aku lihat dia orangnya kerja keras dan tekun mengabdi di Jakarta. Jadi sekarang aku support aja yang terbaik. Pokoknya buat masyarakat,” sambung mahasiswi Northeastern University ini.
Meski memiliki agenda padat setiap hari, Anneesha melihat Sandiaga selalu menyempatkan diri untuk bertemu keluarga.
Saat siang hari, Sandiaga menyempatkan diri untuk pulang dan sekadar bercengkrama.
Kemudian, Sandiaga juga kerap bertemu dengan anaknya yang nomor dua saat pulang sekolah. Pertemuan itu untuk menanyakan perihal kegiatan anaknya di sekolah.
“Cuma 30 menit di rumah terus pergi lagi. Tapi dia (Sandiaga) masih sempatkan waktu buat kami,” sambung Anneesha. “Saya mendukung penuh langkah papa untuk Jakarta lebih baik,” terangnya.
Sandiaga Uno (4)
Olah Raga dan Tips Awet Muda

Meski sudah menginjak usia 47 tahun, Sandiaga terbilang awt muda. Penampilannya persis seperti pemuda berusia 20an tahun. Tak ada kerutan di wajahnya. Pembawaanya pun cenderung tak seperti seorang bapak-bapak, namun mirip seperti seorang anak muda.
Rahasianya, namun bukan karena kosmetik anti penuaan. Dia justru mengaku, rahasia awet mudanya adalah olahraga.
“Anti aging terbaik adalah olahraga. Saya sih yang penting olahraga, konsumsi vitamin C dan glucosamine untuk kesehatan tulang,” bebernya.

Kebiasaan olahraga pria yang pernah mendapat predikat orang terkaya ke 47 di Indonesia versi majalah Forbes  pada tahun 2013 juga diceritakan sang istri, Nur Asia.
“Rutinitas olahraga bapak itu, lari, renang, kalau jogging biasanya lima sampai tujuh kilometer. Saya juga karena suka diajak lari, jadi senang lari. Mau sedang puasa atau tidak, bapak itu pasti lari,” katanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar