Terbongkarnya kasus korupsi yang merembet ke sejumlah politisi, penegak hukum, dan pengusaha dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa hari lalu membuat masyarakat dan para pemangku kebijakan terhenyak.
Hal inipun menjadi keprihatinan oleh seluruh pihak, termasuk salah satunya bakal calon Gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada DKI 2017 dari Partai Gerindra, Sandiaga Salahudin Uno, yang mengaku kasus korupsi yang menggurita selama ini semakin membuat masyarakat semakin kritis terhadap calon pemimpinnya.
Saat menyambangi Jalan Warakas V, Gang 14, RT10/RW13, Kelurahan Warakas, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Minggu (3/4) untuk bertemu dengan Komunitas Masyarakat dan Pemuda Pemudi Independen (Komppi), Sandiaga Uno mengaku dengan tegas menolak tindakan korupsi yang semakin membuat masyarakat miskin menderita.
"Korupsi itu ibarat seperti penyakit kanker, awalnya dia berada di satu titik tubuh, kemudian menyebar dan menggerogoti seluruh organ vital tubuh manusia, oleh sebab itu satu-satunya cara melawan korupsi adalah dengan membangun generasi muda berkualitas dan jujur," ujar Sandiaga Uno, Minggu (3/4) sore di lokasi permukiman padat penduduk tersebut.
Menurutnya, sebagai seorang mengerti latar belakang usaha, ia mengetahui betul praktik-praktik kolusi antara pengusaha dan pemegang kekuasaan yang mengatur segala sesuatu namun hanya menguntungkan kelas elit saja, serta untuk mempermulus usaha atau kepentingan kedua belah pihak saja.
"Seluruh agama sudah melarang perilaku korupsi, korupsi harus kita basmi langsung ke akar-akarnya dan kita tidak boleh berkompromi dengan koruptor, mereka harus dihukum seberat-beratnya agar memberi efek jera dan mendorong Indonesia yang bersih dari korupsi dan makmur," tambahnya.
Dikatakan Sandiaga Uno, untuk melawan korupsi, salah satunya dengan menciptakan generasi muda yang jujur dari lingkungan terkecil yakni dari dalam rumah dan hubungan keluarga, pembinaan mental dan pengajaran nilai-nilai luhur pahlawan yang berjuang demi kemerdekaan bangsa bisa menjadi modal awal untuk membangun sumber daya manusia Indonesia yang jujur.
"Bila mental dan pengetahuan dari rumah sudah baik dan kuat, kemudian diperkuat lagi dengan pembinaan spiritual di tempat ibadah, maka anak-anak tersebut akan tumbuh menjadi manusia jujur dan anti korupsi serta narkoba, mereka juga dapat berfungsi sebagai generasi perubahan bagi sesama teman se-usianya," lanjut Sandiaga Uno.
Lebih lanjut, ia menjelaskan penegakan kembali ekonomi kerakyataan berdasarkan asas Pancasila dan Pasal 33 UUD 1945 menjadi tonggak dasar bagi pemerataan kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia baik dari lapisan masyarakat kelas paling bawah hingga elit.
"Penjajahan yang saat ini menimpa Indonesia adalah penjajahan neo kolonialisme berupa liberalisme, yang kaya semakin kaya, sedangkan si miskin semakin tergerus, saya tidak setuju dengan hal seperti itu. Cara mengalahkan liberalisme adalah dengan UMKM, rakyat kecil harus berdaya, pembangunan ekonomi jangan hanya terpaku pada kelompok elit saja, wirausaha dan kreatifitas positif harus ditumbuhkembangkan," tegasnya.
Dalam pertemuan dengan masyarakat tersebut, Sandiaga Uno juga sempat disambut oleh anak-anak dari kelas kesenian imajinasi, ia dengan penuh antusias bercengkrama dan memberi pesan kepada anak-anak yang langsung mengerumuninya.
Diakhir pertemuan, Sandiaga Uno juga sempat berkeliling melihat langsung kawasan RW13 Kelurahan Warakas yang didominasi dengan kolong tol dijadikan tempat menampung barang bekas pemulung dan hunian padat warga dengan berjalang di gang-gang sempit dan kumuh.
Sumber Referensi : Berita Satu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar